JAKARTA - Dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), pihak sekolah harus cermat dan teliti. Pastikan data sekolah, termasuk akreditasi tercantum dengan benar karena kesalahan data mungkin saja terjadi.
Tidak percaya? Hal tersebut yang dialami oleh Guru SMA Negeri 1 Bodeh Pemalang, Mukti Wibowo. Maka, dia pun memanfaatkan kesempatan sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk bertanya secara rinci mengenai kendala tersebut.
"Saat login PDSS dan mengisi data sekolah, ternyata muncul akreditasi yang berbeda untuk sekolah kami, yang sebenarnya A dengan skor 84 lebih tapi di data PDSS muncul B," ujar Mukti, dikutip dari laman Unnes, Rabu (22/1/2014).
Menanggapi hal itu, Ketua SNMPTN Unnes Sugianto mengatakan, pihak sekolah sebaiknya segera melakukan konfirmasi terkait akreditasi tersebut. Dengan demikian, pihak sekolah tidak merasa dirugikan jika ternyata kesalahan terletak pada sistem.
"Hal itu dapat dikarenakan patokan penskoran yang berbeda. Maka harus konfirmasi, jangan sampai sekolah atau siswa dirugikan karena kesalahan sistem," tutur Sugianto.
Pertanyaan menarik lainnya pun mengalir dalam kegiatan yang dihadiri 200 peserta itu. Guru SMAN 1 Belik, Eka misalnya, yang bertanya tentang mekanisme pengisian nilai rapor di PDSS untuk kurikulum baru dengan sistem penilaian berbeda.
Terkait hal tersebut, Sugianto meminta agar pihak sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 untuk bersabar dan tidak memasukkan data terlebih dahulu. Sebab, pihak panitia akan melakukan penyesuaian terlebih dahulu bagi sekolah dengan sistem penilaian kurikulum baru itu.
"Sistem PDSS dibuat sebelum 2013. Untuk itu, khusus penilaian rapor dengan kurikulum 2013 jangan dimasukkan dulu, nantinya sistem akan disesuaikan. Segala hal, masalah yang terkait dengan SNMPTN silahkan dapat hubungi call center SNMPTN 08041.400.450 atau hubungi PTN terdekat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang Maryoto berpesan agar para kepala sekolah maupun perwakilan sekolah yang bersangkutan memanfaatkan forum tersebut untuk menggali informasi lebih jauh.
"Baik terkait beasiswa bidikmisi, sekolah yang nomaden, sekolah yang menginduk sekolah lain, pertimbangan nilai tinggi pada rapor, hingga strategi menentukan pilihan program studi agar sukses SNMPTN," ungkap Maryoto.
0 komentar:
Posting Komentar