Home » , , , , » Dampingi Anak Didik Pilih Jurusan Agar Sekolah Tak Di-blacklist

Dampingi Anak Didik Pilih Jurusan Agar Sekolah Tak Di-blacklist

snmptn-2014

JAKARTA - Blacklist yang dilakukan oleh panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bukan tanpa alasan. Namun, tidak semua sekolah memahami dengan jelas alasan blacklist tersebut.

Maka tidak mengherankan ketika permasalahan "blacklist" panitia SNMPTN terhadap sekolah -yang muridnya tidak melakukan pendaftaran meskipun telah dinyatakan lulus SNMTPN pada pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya merupakan salah satu pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh pihak sekolah, murid, dan orangtua murid.

Seperti yang mengemuka saat tim Humas Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung melakukan sosialisasi SNMPTN dan seleksi masuk Unpad di SMAN 5 Bandung, belum lama ini.

"Kami tidak menyebutnya sebagai blacklist karena warna hitam ataupun putih tidak bermakna negatif. Kami menyebut sekolah-sekolah yang seperti itu masuk ke dalam daftar negatif," ujar Kepala UPT Humas Unpad, Bambang Hermanto, seperti disitat dari situs Unpad, Rabu (15/1/2014).

Tindakan blacklist, kata Bambang, tidak dengan memblokir seluruh murid dari sekolah tersebut. Namun setiap perguruan tinggi negeri yang dituju akan mempertimbangkan data tahun sebelumnya.

"Berapa yang dinyatakan diterima, berapa persen yang kemudian benar-benar mendaftar, termasuk juga bagaimana catatan akademiknya ketika sudah kuliah,” urainya.

Untuk itu, lanjut Bambang, butuh kerja sama antara pihak sekolah dan orangtua dengan calon peserta dalam memilih program studi (prodi) pada seleksi masuk PTN itu. Arahkan para murid untuk memilih program studi yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, jangan karena pengaruh teman atau citra bahwa program studi tertentu lebih favorit dibanding yang lain.

"Kami juga tidak bisa melarang mereka yang tidak mau melakukan pendaftaran meski telah dinyatakan diterima karena hal ini merupakan hak asasi. Apalagi mungkin mereka punya alternatif lain. Namun bila pada data tampak bahwa pemilih dari suatu sekolah banyak yang tidak melakukan pendaftaran ulang saat telah diterima, tentu ini juga akan menjadi pertimbangan bagi PTN," tegas Bambang.

Pada kesempatan itu, Bambang juga mengingatkan para orangtua untuk tidak tergiur dengan tawaran yang mengaku bisa membantu meloloskan seseorang menjadi mahasiswa baru Unpad. Jika menerima tawaran semacam itu, orangtua dipersilakan melapor ke pihak Unpad atau kepolisian karena hal tersebut merupakan tindak penipuan.

"Unpad tidak menoleransi kasus penipuan ini. Jika ada oknum dari Unpad yang melakukannya, akan berhadapan dengan hukum. Sudah ada bukti kasusnya," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar