JAKARTA - Tingkat persaingan untuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN) sangat ketat. Pasalnya, para pelajar harus bersaing dengan seluruh siswa yang tersebar di berbagai pelosok negeri.
Oleh karena itu, dalam memilih jurusan pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), para pelajar butuh strategi khusus. Menurut Wakil Rektor I Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Achmad Syahrani, ada dua strategi yang harus ditempuh calon mahasiswa untuk menghadapi SBMPTN.
"Mereka tentu harus belajar dan mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan SBMPTN," ujar Syahrani ketika berbincang melalui telepon.
Strategi kedua, lanjutnya, para pelajar harus mencari informasi lengkap mengenai jurusan yang akan dipilih. Informasi tersebut juga termasuk tingkat persaingan pada jurusan tersebut.
"Mereka harus lihat di laman SBMPTN untuk tingkat persaingan tiap program studi (prodi). Ada prodi yang daya tampung misalnya 50 dengan peminat 1.000 orang. Berarti rasio 1:20. Tentu berbeda dengan daya tampung 50 dengan peminat 200 orang. Peluang masuknya akan lebih besar," tuturnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi itu, mencermati setiap prodi dengan daya tampung dan jumlah peminat akan membantu pelajar mengukur kompetensi diri. Jika tetap memilih jurusan dengan tingkat persaingan yang tinggi, maka kompetensi mereka harus ditingkatkan.
"Pelajar harus mencermati prodi di tiap PTN. Kalau tetap memilih jurusan yang tingkat persaingannya tinggi, maka mereka harus belajar lebih giat. Sehingga ketika ujian bisa meraih nilai yang tinggi dan bisa bersaing untuk lolos," imbuh Syahrani.
0 komentar:
Posting Komentar